selamatkan anak cucu kita dengan syari'ah dan khilafah !

Bagaimana perbuatan itu disebut baik (khair) dan buruk (syar),terpuji (hasan) dan tercela (qabih).

     Perbuatan itu disebut baik atau buruk pada umumnya dilihat dari akibat yang ditimbulkan dari perbuatan itu.Jika perbuatan itu dianggap bermanfaat bagi dirinya,biasanya akan disebut perbuatan itu baik (khair).Dan juga biasanya perbuatan itu disukainya ketika melakukannya.Misal,bekerja untuk menghidupi keluarga.Semua orang akan setuju bahwa perbuatan itu adalah baik karena akan sangat bermanfaat baik bagi diri orang yg melakukannya maupun keluarganya.Namun demikian banyak orang yang hanya berhenti menyimpulkan perbuatan tersebut hanya dari manfaat yg ditimbulkan dari perbuatan tsb tanpa melihat dari aspek lain yaitu terpuji (hasan) atau tercela (qabih).Apakah pekerjaan yang dilakukannya itu halal apa haram,itu tidak dijadikan patokan.Ada suatu tempat didaerah saya,yang mana hampir semua orang didesa tersebut menghidupi keluarganya dari hasil memproduksi minuman keras (khamr).Bagi yang tidak memproduksi langsung,mereka akan bekerja menjadi tukang angkut bahan bakunya atau menjual kayu bakar sebagai media untuk membuat khamr tersebut dan seterusnya.Menurut mereka perbuatan/pekerjan tersebut adalah perbuatan yang baik karena mampu menghidupi keluarga juga menyediakan lapangan pekerjaan.Apakah menurut anda juga begitu?
Baik atau buruknya suatu perbuatan tidak bisa dilihat dari ada manfaatnya atau tidak,disukai apa dibenci,tapi harus dilihat dari ridho Allah. Perbuatan itu disebut baik jika mendapat ridho Allah,mendapat ridho Allah itu apabila sesuai dengan apa yang telah digariskan oleh Allah swt.
     Bagaimana dengan predikat terpuji (hasan) dan tercela (qabih)?
Sifat perbuatan terpuji ataupun tercela dipandang berdasarkan ketentuan manusia thd perbuatan tersebut.Manusia berwenang memberikan keputusan atas perbuatan itu terpuji atau tercela dengan menganalogkan perbuatan itu dengan benda.ketika seseorang bisa menentukan sebuah benda itu pahit,maka dia mensifatinya dengan tercela,sebaliknya jika dia menemukan benda yg manis,dia akan mensifatinya dg terpuji.seram disifati tercela,cantik dg terpuji.jujur disebut terpuji,khianat disebut tercela.dst . . .
Kemudian manusia merasa punya wewenang untuk menentukan perbuatan mana yang disifati terpuji dan tercela tanpa melihat baik dan buruknya.Padahal untuk menentukan perbuatan itu terpuji ataupun tercela tidak bisa mutlak dari perbuatan itu saja melainkan dari hal lain.Dan hal lain yg bisa menentukan sifat perbuatan itu adalah Allah swt.

Valentine and Palestine

There were no valentines
for the kids in palestine
no v-cards
no valentines day

there were no candy hearts
for the old decripit ones
no candy
no cinnamon buns

all you little boys and girls
we’ll give you all our candy pearls
pearls pearls pearls pearls pearls
we’ll give you candy pearls

where has all the candy gone?
candy candy candy

where has all the love gone?

Pernah dengar lagu di atas? Gak usah minder kalo belum, karena lagu ini memang bukan major label alias indie. Genrenya juga abstrak, bukan termasuk pop, rock, rap apalagi dangdut. Bahkan si penyanyi yaitu Tishomingo juga gak jelas asal usulnya. Suaranya pun sangat cempreng dan gak asik untuk didengar. Tapi at least, kita jadi tahu apa yang dia mau dari lirik lagu ciptaannya ini. Ia masih mau peduli dengan nasib jutaan manusia di Palestina, yang bagi zionis Israel dengan dukungan Amerika ingin dimusnahkan hingga akar-akarnya. Gimana enggak, bila bayi merah pun mereka bunuh dengan tangan dingin.
Edisi ini kita tak akan membicarakan tentang asal-muasal Valentine. Terlepas dari sejarah asal-usul Valentine, hari ini diyakini oleh banyak orang sebagai hari kasih sayang. Hari yang penuh dengan permen, coklat, boneka, benda-benda berbentuk hati, dan warna pink. Budaya yang awal mulanya dari Italia dan kemudian dikomersilkan oleh Amerika ini kemudian semakin mendunia. Negeri-negeri muslim termasuk Indonesia pun jadi latah ikut-ikutan. Seakan-akan bila belum ikut merayakan hari Valentine, hidup serasa kurang pas, nggak gaul dan kuno.
Amerika, Eropa dan banyak negeri muslim pun jejingkrakan merayakan Valentine. Memang sih ada beberapa orang yang merayakannya dengan syahdu tapi tetep aja ujung-ujungnya juga mengarah ke gaul bebas dan konsumerisme. Trus, apa donk hubungan antara hari Valentine dengan Palestine terutama Gaza yang selalu saja diserang oleh Israel laknatullah itu? Ikuti yuk, biar paham.

Pilih Ganteng atau Takwa?

By: Ria Fariana
Irfan Bachdim, Justin Beiber, Keanu Reeves, Tom Cruise, Leonardo de Caprio, Dude Herlino, dan masih banyak deretan nama cowok lainnya. Kata banyak orang, mereka cakep, ganteng, tampan bin kasep. Kok kata orang? Karena apa yang menurut kata orang banyak, belum tentu saya sependapat dengan mereka. Suka-suka donk!
Semua nama tersebut adalah deretan selebritis yang terkenal di bidangnya masing-masing. Dari semua nama tersebut, hanya Irfan Bachdim saja yang background-nya adalah sepak bola. Selebihnya adalah kalangan artis dan bintang sinetron/film. Tak heran, karena bidang ini (baca: entertainment) memang mengharuskan wajah cakep sebagai modal utama bila ingin terkenal.
Kalau yang tak punya wajah cakep, gimana donk? Kalau nekad pingin terkenal di dunia selebritis, tanpa modal cakep dan body seksi maka kamu harus punya kebalikannya. Apaan tuh? Sorry, gak tega bener sebetulnya mau bilang kalo kebalikan wajah cakep adalah wajah (maaf) ancur. Coba aja kamu perhatikan nama-nama semisal Mandra dan Tukul. Mereka selalu mentertawakan diri sendiri dengan banyolan yang intinya pengakuan bahwa wajah mereka sendiri jauh dari harapan (akhirnya bisa nemu padanan kata yg sopan untuk istilah wajah ancur hehehe).
Tapi ngemeng-ngemeng (baca: ngomong-ngomong), apakah wajah cakep atau ganteng itu segitu pentingnya sih buat manusia terutama remaja seusia kamu? Apakah tak ada faktor lain yang bisa dilihat dari seorang cowok selain tampilan fisiknya semata?

Kebaikan Menghapus Keburukan

اِتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
Bertakwalah kamu kepada Allah dimana dan kapan saja kamu berada, ikutilah keburukan dengan kebaikan niscaya kebaikan itu menghapus keburukan itu, dan pergaulilah manusia dengan ahlak yang baik (HR at-Tirmidzi, Ahmad, ad-Darimi, al-Hakim, al-Baihaqi, al-Bazar dan Abu Nu’aim dari Abu Dzar al-Ghiffari).

At-Tirmidzi berkomentar, “Hadis ini hasan shahih.” Al-Hakim mengatakan, “Hadis ini sahih menurut syarat Syaikhayn,” dan adz-Dzahabi menyetujuinya.

Tiga Pesan Nabi
Rasulullah saw. berpesan dengan tiga hal. Pertama: ittaqillâh haytsu mâ kunta. Kata haytsu bisa menunjuk tempat atau waktu. Itu artinya, dimana saja dan kapan saja; dalam kondisi apa saja dan sedang apa saja; sendirian atau bersama-sama; kita diperintahkan untuk bertakwa kepada Allah. Adapun terkait takwa, Ibn Rajab dalam Jâmi’ al-‘Ulûm wa al-Hikam mengatakan, “Termasuk dalam takwa yang sempurna adalah mengerjakan kewajiban, meninggalkan keharaman dan syubhat; boleh juga masuk di dalamnya setelah itu mengerjakan yang mandub (sunah) dan meninggalkan apa-apa yang makruh, dan itu derajat takwa yang paling tinggi.”
Secara bahasa taqwâ berasal dari wiqâyah (perisai). Takwa secara bahasa artinya melindungi diri dari sesuatu yang ditakuti. Takwa kepada Allah artinya melindungi diri dari sesuatu yang ditakuti berasal dari Allah berupa sanksi, siksa, azab dan kemurkaan Allah SWT. Semua itu akan ditimpakan jika yang wajib/fadhu tidak dikerjakan atau yang haram malah dikerjakan. Dengan demikian, seperti yang dikatakan oleh al-Hasan dan Umar bin Abdul Aziz, takwa adalah melaksanakan apa yang difardhukan dan meninggalkan apa yang diharamkan. Ini adalah takwa yang mendasar. Selain itu, untuk makin membentengi diri dari azab Allah di akhirat, kita perlu memperbanyak raihan pahala dari Allah agar kadar timbangan amal baik di akhirat nanti lebih berat. Caranya adalah dengan melaksanakan yang sunnah dan meninggalkan yang makruh, karena dalam keduanya ada pahala dari Allah. Itu juga menjadi bagian dari takwa kepada Allah, tambahan dari ketakwaan yang mendasar. Umar bin Abdl Aziz mengatakan, “Siapa yang diberi kebaikan setelah itu maka itu adalah tambahan kebaikan atas kebaikan.”
Untuk merealisasikan takwa itu juga penting menghindari apa saja yang memungkinkan seseorang jatuh pada yang haram, yaitu menjauhi segala sesuatu yang syubhat.
Dari penjelasan itu takwa bisa dideskripsikan sebagai keterikatan dengan hukum syariah, yaitu mengerjakan atau tidak mengerjakan suatu perbuatan; dan mengambil atau tidak mengambil sesuatu, menurut ketentuan hukum syariah.

Istighfar yang Menambah Dosa

أستعيذ بالله العزيز الحكيم
بسم الله الرحمن الرحيم

وليحذر كل الحذر أن يستغفر بلسانه وقلبه مصر على بقائه على الظلم والجور وعدم إقامة الحدود وبقائه على الغش للرعية فيبوء بغضب من الله سبحانه فإنها صفة اليهود وقد ذمهم الله تعالى على ذلك ولأنه نوع استهزاء وقد صرح العلماء بأن هذا الاستغفار ذنب . (كفاية الأخيار - ج 1 / ص 199)

“… hendaknya seorang hamba sangat berhati-hati untuk beristighfar dengan lisan dan hatinya, (namun) terus dalam melakukan kezaliman, kedurhakaan, tidak melaksanakan hudud, dan terus dalam menipu rakyatnya sehingga dia mendapatkan murka dari Allah swt, sesungguhnya yang demikian itu adalah sifat yahudi. Allah swt telah mencela mereka atas perbuatan tersebut, karena tergolong istihza’ (mempermainkan Allah swt). Para ulama secara jelas telah menyatakan bahwa istighfar semacam ini adalah DOSA!” (Kifayatul Akhyar, hlm 199)

Satu Satunya Air yang Bisa Memadamkan Api Neraka

Dalam sebuah kitab (Bidayatul-Hidayah), diceritakan bahwa pada hari kiamat nanti, akan didatangkan Neraka Jahanam dengan mengeluarkan suaranya, suara nyala api yang sangat dahsyat gemuruhnya, hingga semua umat menjadi berlutut karena tak sanggup menahan ketakutannya.


Allah S.W.T berfirman, “Kamu lihat (pada hari itu) setiap umat berlutut (yakni merangkak pada lututnya). Tiap-tiap umat diseru kepada buku amalannya. (Dikatakan kepadanya) Pada hari ini kamu dibalasi menurut apa-apa yang telah kau kerjakan.” (Surah al-Jatsiyah ayat 28)


menangis.jpg (200×154)Ketika mereka menghampiri neraka, mereka mendengar gemuruh api neraka yang suaranya sudah dapat mulai didengar sejarak 500 tahun perjalanan. Pada waktu itu, akan berkata setiap orang, bahkan para nabi sekalipun akan berucap“Diriku, diriku (selamatkanlah diriku Ya Allah), kecuali hanya seorang nabi saja yang akan berkata“Umatku, umatku.”

Beliau ialah junjungan besar kita Nabi Muhammad S.A.W. Pada masa itu akan keluarlah api neraka jahim seperti gunung-gunung, umat Nabi Muhammad berusaha menghalanginya dengan berkata, “Wahai api! Demi hak orang-orang yang solat, demi hak orang-orang yang ahli sedekah, demi hak orang-orang yang khusyuk, demi hak orang-orang yang berpuasa, supaya engkau kembali.”

Sekelompok Ilmuwan Berhasil Menemukan Letak Terompet Malaikat Isrofil

 
Sekitar enam tahun silam sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Prof. Frank Steiner dari Universitas Ulm, Jerman melakukan observasi terhadap alam
 semesta untuk menemukan bentuk sebenarnya dari alam semesta raya ini sebab prediksi yang umum selama ini mengatakan bahwa alam semesta berbentuk bulat bundar atau prediksi lain menyebutkan bentuknya datar saja.
Menggunakan sebuah peralatan canggih milik NASA yang bernama